Minggu, 02 Juli 2017

resume Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan berasal dari kata ”kelola”, ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari kata pengelolaan adalah “manajemen”. Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris, yaitu “management”, yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum menurut Suharsimi Arikunto (1990;2) adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan. Sedangkan kelas menurut Oemar Hamalik (1987:311) adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama, yang mendapat pengajaran dari guru.

Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran. Kesimpulan sederhananya adalah pengelolaan kelas merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran. Dalam konteks yang demikian itulah kiranya pengelolaan kelas penting untuk diketahui oleh siapapun juga yang menerjunkan dirinya ke dalam dunia pendidikan. Silahkan lihat juga Peta konsep Pengelolaan kelas.

Sedangkan menurut Sudirman N, dalam (dkk. 1991; 310), pengelolaan kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas. Ditambahkan lagi oleh Hadari Nawawi (1989;115), dengan mengatakan bahwa kegiatan manajemen atau pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid. Pelajari juga Prinsip-prinsip dalam Pengelolaan kelas.


2. Tujuan Pengelolaan Kelas

Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum pengelolaan kelas adalah penyedian fasilitas bagi bermacam macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dalam intelektual dalam kelas. Fasilitas yang demikian itu memungkinkan siwa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa. (Sudirman N, 1991, 311)

Suharsimi Arikunto (1988 : 68) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Ketika kelas tertib, maka proses pengajaran yang dilakukan oleh guru dapat berjalan maksimal. Goalnya, tujuan pembelajaran dapat dicaai secara maksimal pula.

3. Manfaat Mempelajari Pengelolaan Kelas

Guru sebagai pengelola kelas, harus memahami teori-teori dan konsep-konsep tentang pengelolaan kelas serta mampu mengaplikasikannya pada tataran praksis dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Pengelolaan kelas yang baik merupakan bagian dari kompetensi pedagogis seorang guru, dengan ini diharapkan para guru dapat memahami berbagai aspek yang berhubungan dengan penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas, serta mampu mengaplikasikanya dalam kegiatan pendidikan.

Secara teoritis dan praktis, manfaat menguasai dengan baik konsep-konsep dalam pengelolaan kelas ialah sebagai berikut:
  1. Pemahaman guru tentang pengertian, peran, dan tujuan pengelolaan kelas dapat digunakan mahasiswa sebagai pisau analisis dalam proses belajar mengajar di kelas. Karena bagaimanapun juga, praktek itu butuh teori, dan ketika kita menguasai teori dengan matang, maka dalam tataran praktis pun kita akan lebih mudah karena ada teori yang menuntun langkah kita.
  2. Berbagai pendekatan dalam konsep pengelolaan kelas dapat dipilih mana yang paling tepat dan paling sesuai dengan situasi-kondisi sehingga tercipta suasana kelas yang efektif dan kondusif.
  3. Penguasaan dan pemahaman guru tentang prinsip-prinsip pengelolaan kelas dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengatasi berbagai kesulitan dan masalah yang ditemukan di kelas.
  4. Ilmu pengelolaan kelas dapat digunakan sebagai acuan dalam rangka memelihara dan menciptakan kondisi kelas yang kondusif serta mengembangkannya ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktu agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal.
  5. Dalam ruang lingkup pembahasan pengelolaan kelas, dipelajari masalah-masalah yang seringkali muncul dalam kelas serta cara atau solusi mengatasinya. Dengan demikian, ketika di lapangan ada masalah yang muncul, kita dapat mengetahui cara/solusi yang bagaimana yang paling tepat untuk mengatasinya.
  6. Dalam pengelolaan kelas, kita juga belajar tentang bentuk-bentuk penataan ruang kelas. Dengan memahaminya, kita dapat mengaplikasikan penataan ruang belajar yang mana yang paling tepat digunakan agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
  7. Dapat menciptakan suasana atau kondisi kelas yang efektif dan kondusif dengan bekal penguasaan konsep-konsep dan teori-teori dalam pengelolaan kelas.
Dari uraian tentang manfaat praktis pengelolaan kelas di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa belajar tentang pengelolaan kelas sangat penting dan bermanfaat, terutama bagi guru dan para mahasiswa yang kuliah di jurusan pendidikan. Selama proses belajar mengajar, pasti akan ditemui masalah-masalah yang membuat suasana pembelajaran tidak kondusif. Itulah mengapa dibutuhkan suatu konsep holistik yang dapat dijadikan referensi dalam mengatasi munculnya masalah-masalah tersebut. Praktek mengajar di kelas akan lebih mudah dan sempurna bila didasari dengan teori-teori yang ada dalam pengelolaan kelas. Segala sesuatu itu ada ilmunya, guru tidak akan bisa menciptakan suasana pembelajaran yang efektif bila tidak menguasai konsep pengelolaan kelas. Maka dari itu, mengerti dan memahami tujuan pengelolaan kelas sangat penting dan bermanfaat bagi para praktisi pendidikan

0 komentar:

Posting Komentar