Jumat, 07 April 2017

resume psikologi pendidikan Intelegensi

Kita sering menemukan ada orang yang cepat, cekatan dan terampil dalam waktu yang relatif singkat dia dapat menyelesaikan tugas, pekerjaan yang dihadapinya. Begitu pula sebaliknya banyak orang dalam menyelesaikan tugas, masalah yang dihadapinya membutuhkan waktu yang relatif lama. Bahkan ada pula yang lamban dan tak dapat menyelesaikan pekerjaannya. Salah satu faktor yang menentukan hal tersebut adalah taraf intelegensi orang tersebut. Intelegensi merupakan salah satu konsep yang dipelajari dalam psikologi. 
 *Pengertian Intelegensi Secara Etimologis : 
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”.

*Definisi Intelegensi Menurut Para Ahli:
a.    Alfred Binet (1857-1911) & Theodore Simon
Inteligensi terdiri dari tiga komponen, yaitu kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan, kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan itu telah dilaksanakan, dan kemampuan untuk mengritik diri sendiri (autocriticism).
b.    Lewis Madison Terman (1916)
Mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan seseorang untuk berpikir secara abstrak.
c.    H. H. Goddard (1946)
Mendefinisikan inteligensi sebagai tingkat kemampuan pengalaman seseorang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang akan datang.
*teori intelegensi:
1.      Teori “Two Factors
Teori ini dikemukakan oleh Charles Spearmen (Yusuf, 2006:107). Diaberpendapat bahwa inteligensi itu meliputi kemampuan umum yaitu:
a.       Faktor umum (G), general factor
Faktor G, mencakup semua kegiatan intelektual yang dimiliki oleh setiaporang dalam berbagai derajat tertentu. Contohnya penyanyi, orang yangmempunyai suara yang merdu dengan musikalitas yang tinggi tanpalatihan. General factor mempunyai beberapa karakteristik, antara lainsebagai berikut:
1) Merupakan kemampuan umum yang dibawa sejak lahir
2) Bersifat konstan
3) Dipergunakan dalam setiap kegiatan individu
4) Jumlah faktor setiap individu berbeda
5) Semakin besar jumlah yang ada dalam diri seseorang, maka makin
besar kemungkinan kesuksesan hidupnya
b.      Faktor khusus (S), specific factors
Faktor S, mencakup berbagai faktor khusus tertentu yang relevan dengan
tugas tertentu. Contohnya pianis, dengan latihan yang giat setiap orang dapat bermain piano dengan baik. Atau seorang ahli matematika, dengan
terus menerus berlatih mengerjakan soal-soal matematika seseorang akan
dapat mengerjakan soal dengan baik. Specific factor mempunyai beberapa
karakteristik, antara lain sebagai berikut:
1) Dipelajari dan diperoleh dari lingkungan
2) Bervariasi dari kegiatan yang satu dengan lainnya dari individu yang
Sama
3) Jumlah muatan pada tiap-tiap individu berbeda
Kedua faktor di atas terlihat berbeda. Menurut Spearman, faktor lebih banyak mewakili segi genetis dan faktor lebih banyak diperoleh melalui latihan dan pendidikan. Kedua faktor diatas sangat penting untuk melihat kemampuanindividu saat berpindah dari situasi satu ke situasi yang lainnya.



2.      Teori “Primary Mental Abilities
Teori ini dikemukakan oleh Thurstone (Yusuf, 2006:107). Thurstoneberpendapat bahwa inteligensi merupakan penjelmaan dari kemampuanprimer, yaitu:
·         kemampuan berbahasa: verbal comprehension;
·         kemampuan mengingat: memory;
·         kemampuan nalar atau berpikir logis:reasoning;
·         kemampuan tilikan ruang; spatial factor;
·          kemampuanbilangan: numerical abilty;
·          kemampuan menggunakan kata-kata: wordfluency; dan
·         kemampuan mengamati dengan cepat dan cermat: perceptualspeed.
3.      Teori “Multiple Intelligence
Teori ini dikemukakan oleh J.P. Guilford dan Howard Gardner (Yusuf,2006:107). Guilford berpendapat bahwa inteligensi itu dapat dilihat dari tigakategori dasar atau “faces of intellect”, yaitu sebagai berikut;
·         Operasi Mental (Proses Berpikir)diantaranya Cognition yaitu aktivitas mencari, menemukan, mengetahui dan memahami informasi. Misalnya mengetahui makna kata “adil” atau “krisis”Convergent production yaitu penggalian informasi khusus secara penuh dari gudang ingatan. Misalkan menemukan kata – kata yang cocok untuk jawaban TTSEvaluation yakni memutuskan yang paling baik dan yang cocok dengan tuntunan berpikir logis
·         Content (Isi yang Dipikirkan)yaitu informasi – informasi yang muncul secara langsung dari stimulasi yang diterina oleh matacontohnya Auditory yakni informasi-informasi yang muncul secara langsung dari stimulasi yang diterina oleh system pendengaran (telinga).
·         Product (Hasil Berpikir)Unit yaitu suatu kesatuan yang memiliki suatu keunuikan didalam kombinasi sifat dan atributnya, contoh bunyi musik,cetakan kataClass yakni sebuah konsep dibalik sekumpulan obyek yang serupa. Misalkan bilangan genap dan ganjilRelation yakni hubungan antara dua item. Contoh dua orang yang memiliki huruf depan berurutan, Abi kawin dengan Ani.

Tokoh berikutnya dari teori multiple intelligence ini adalah Howard Gardner(Yusuf, 2006:108). Gardner membagi inteligensi itu dalam 7 jenis, yaitu:
1.      Logical-Mathematical (Kepekaan dan kemampuan untuk mengamati polapolalogis dan bilangan serta kemampuan untuk berpikir rasional/logis).
2.      Linguistic (Kepekaan terhadap suara, ritme, makna kata-kaata, dankeragaman fungsi-fungsi bahasa).
3.      Musical (Kemampuan untuk menghasilkan dan mengapresiasikan ritme.Nada, dan bentuk-bentuk ekspresi musik).
4.      Spatial (Kemampuan mempersepsi dunia ruang-visual secara akurat danmelakukan transformasi persepsi tersebut)
5.      Bodily Kinesthetic (Kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh danmenangani objek-objek secara terampil)
6.      Interpersonal (Kemampuan untuk mengamati dan merespon suasana hati,temperamen, dan motivasi orang lain)
7.      Intrapersonal (Kemampuan untuk memahami perasaan, kekuatan dankelemahan, serta inteligensi sendiri).
4. Teori “Triachic of intelligence
Teori ini dikemukakan oleh oleh Robert Stenberg (Yusuf, 2006:109).Teori ini merupakan pendekatan proses kognitif untuk memahami inteligensi.Stenberg mengartikannya sebagai suatu deskripsi tiga bagian kemampuanmental (proses berpikir, mengatasi pengalaman atau masalah baru, dan penyesuaian terhadap situasi yang dihadapi) yang menunjukkan tingkah lakuinteligen. Dengan kata lain, tingkah laku inteligen itu merupakan produk(hasil) dari penerapan strategi berpikir, mengatasi masalah-masalah barusecara kreatif dan cepat, dan penyesuaian terhadap konteks denganmenyeleksi dan ber-adaptasi dengan lingkungan.
Uraian di atas menjelaskan inteligensi dalam ukuran kemampuan intelektualatau tataran kognitif. Pandangan lama menunjukkan bahwa kualitas inteligensiyang tinggi dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan individudalam belajar atau meraih kesuksesan dalam hidupnya.
Menurut Goleman (Yusuf,2006:113), saat ini telah berkembang pandangan lain yang menyatakan bahwafaktor yang paling dominan mempengaruhi keberhasilan individu bukan sematamataditentukan oleh tingginya kecerdasan intelektual, tetapi oleh faktorkemantapan emosional yang oleh ahlinya, yaitu Daniel Goleman disebutEmotional Intelligence (Kecerdasan Emosional).Berdasarkan pengamatannya, banyak orang yang gagal dalam hidupnyabukan karena kecerdasan intelektualnya rendah, namun karena mereka kurangmemiliki kecerdasan emosional. Tidak sedikit orang yang sukses dalam hidupnyakarena mereka memiliki kecerdasan emosional meskipun kecerdasanintelektualnya hanya pada tingkat rata-rata.
* Macam-macam Intelegensi
1.      Intelegensi terikat dan bebas
Intelegensi terikat cialah intelegensi suatu makhluk yang bekerja dalam situasi-situasi pada lapangan pengamatan yang berhubungan langsung dengan kebutuhan vital yang harus segera dipuaskan. Dalam situasi yang sewajarnya boleh dikatakan tetap keadaannya maka dikatakan terikat. Perubahan mungkin dialmi juga, kalau perbuatannya senantiasa diulang kembai. Misalnya intelegensi binatang dan anak-anak yang belum berbahasa.
Inlegensi bebas, terdapat pada manusia yang berbudaya dan berbahasa. Dengan intelengensinya orang selalu ingn mengadakan perubahan untuk mencapai suatu tujuan.
2.      Intelegensi menciptakan dan meniru
Intelegensi mencipta ialah kesanggupan menciptakan tujuan – tujuan baru dan mencari alat- alat yang sesuai guna mencapai tujuan itu. Intelegensi meniru, yaitu kemampuan menggunakan dan mengikuti pikiran atau hasil penemuan orang lain, baik yang dibuat, yang diucapkan maupun yang ditulis.

0 komentar:

Posting Komentar